Mewujudkan Taman Layak Anak.

NANDA SILVIA

Banda Aceh, 9 April 2016. Masa kanak-kanak merupakan masa yang indah untuk bermain bagi anak-anak. Alternative yang dapat digunakan salah satunya dengan datang ketaman sari. Ditaman sari terdapat tempat bermain yang dapat meransang organmotorik anak, selain itu taman sari juga memiliki taman yang indah yang dapat memberikan nuansa kenyamanan bagi anak. Namun, sangat disayangkan tempat ini kurang dikelola oleh Pemerintaha setempat, got tempat pengaliran air misalnya. Akibat kurang terawat, menyebabkan sumber aliran airnya tersumbat. Hal ini pasti akan sangat berdampak tidak baik bagi kesehatan anak karena aliran air akan menyebabkan sarang Nyamuk. 


Ditulis oleh NANDA SILVIA
Siswa Sekolah Magang The Puliher Institute Aceh Angkatan 3


tulisan ini adalah tugas praktek siswa/i Sekolah Magang dengan Materi Penulisan Berita.
Sabtu/ 9 April 2016
Jam 10.00 s/d 12.00
Tempat - Taman Sari Kota Banda Aceh


Kota Madani Kota Layak Anak

SITI MAISARAH

Banda Aceh, 09/16. Sudah tidak asing lagi dengan sebutan Banda Aceh Model Kota Madani. Dimana sudah banyak even-even di Kota ini yang berstiker kegiatan-kegiatan islami. Sehingga keberhasilan ini sudah dapat dilihat dari banyaknya pengunjung local sampai manca negara yang berdatangan melihat budaya yang islami di Kota Madani ini.

Keberhasilan mewujudkan model Kota Madani ini memotivasi Elliza Sa’addudin Jdamal selaku Walikota Banda Aceh untuk mencanangkan Kota Banda Aceh adalah Kota Layak Anak. Dimana icon utamanya adalah adanya Taman Sari sebagai Taman bermain untuk anak dan keluarga.

Masyarakat yang berdatangan membawa anak dan keluarga bisa menikmati jalan-jalan santai dibawah keteduhan pohon-pohon disekeliling taman. Ditambah lagi wanginya Bungong Jeumpa (Bunga Khas Aceh) menjadikan masyarakat menikmati jalan santainya. Persediaan tempat pembuangan sampah pun memudahkan masyarakat menjaga kebersihan karena letaknya mudah di akses di titik jalan setapak.


Ditulis oleh SITI MAISARAH
Siswa Sekolah Magang The Puliher Institute Aceh Angkatan 3

tulisan ini adalah tugas praktek siswa/i Sekolah Magang dengan Materi Penulisan Berita.
Sabtu/ 9 April 2016
Jam 10.00 s/d 12.00
Tempat - Taman Sari Kota Banda Aceh


Ramah Anakkah, Kota Banda Aceh ?

RINA
Banda Aceh, 9 April 2016 – salah satu program yang tengah dicanangkan oleh Wali Kota Banda Aceh adalah mewujudkan Banda Aceh sebagai Kota yang Ramah Anak.

Melalui program tersebut Kota Banda Aceh mulai mengembangkan fasilitas-fasilitas atau tempat-tempat bermain yang mampu membantu tumbuh kembang anak-anak. Salah satunya taman sari yang terletak dipusat Kota Banda Aceh ±100 Meter dari Mesjid Raya Baiturrahman. Meskipun taman tersebut diklaim sebagai salah satu fasilitas yang ramah Anak namun pada kenyataanya tidak sepenuhnya demikian. Masih ada beberapa arena bermain yan tergolong membahayakan, salah satunya jungkat jangkit yang terlalu tinggi untuk pengguna anak-anak dan juga luncuran yang tangganya hanya terdiri satu besi seukuran lengan anak.

Ditulis oleh RINA
Siswa Sekolah Magang The Puliher Institute Aceh Angkatan 3

tulisan ini adalah tugas praktek siswa/i Sekolah Magang dengan Materi Penulisan Berita.
Sabtu/ 9 April 2016
Jam 10.00 s/d 12.00
Tempat - Taman Sari Kota Banda Aceh

Taman Sari sebagai Icon Banda Aceh Kota Layak Anak

ICHA
Banda Aceh (09/04), beberapa kota besar di Indonesia sudah melakukan pembenahan sarana dan prasana untuk menuju Kota Layak Anak. Begitu juga halnya dengan Kota Banda Aceh, menyongsong Banda Aceh sebagai Kota Madani, pemerintah Banda Aceh juga sedang menuju Kota Layak Anak.

Taman Sari merupakan salah satu bukti keseriusan Pemerintahan Kota Banda Aceh untuk mewujudkan Kota Layak Anak tersebut. Hal ini terlihat dari sarana dan prasarana yang terdapat di Taman Sari tersebut yang menjadikan Taman tersebut Ramah Anak.

Namun demikian, jika kita tinjau lebih jauh, taman sari masih jauh dari Kota Layak untuk Anak. Begitu pula halnya dengan Kota Banda Aceh sendiri. Dari sisi perawatan Taman Sari masih terdapat kerusakan-kerusakan, seperti banyak bebatuan besar yang berserakan, dan tanah yang tidak rata, yang mana hal itu bisa mencederai anak yang senang berlari-lari. Selain itu posisi Taman Sari yang berada di tengah-tengah jalan raya juga menjadikan Taman Sari kurang aman untuk keselamatan anak-anak, karena tidak terdapat tembok yang membatasinya. Lebih lanjut, di Taman Sari terdapat sampah yang berserakan bahkan parit-parit nya penuh dengan sampah. Selain hal ini bisa berdampak pada keselamatan anak-anak, juga dapat melakukan modeling yang membuat anak juga ikut membuang sampah sembarangan.

Tentu saja ini menjadi tugas besar bagi Pemerintah Kota untuk dapat mewujudkan Banda Aceh sebagai Kota Madani Layak Anak. Harapan kedepannya masyarakat dan Pemerintahan Kota dapat bekerjasama untuk mewujudkan cita-cita ini.





Ditulis oleh ICHA
Siswa Sekolah Magang The Puliher Institute Aceh Angkatan 3
tulisan ini adalah tugas praktek siswa/i Sekolah Magang dengan Materi Penulisan Berita.

Sabtu/ 9 April 2016
Jam 10.00 s/d 12.00
Tempat - Taman Sari Kota Banda Aceh

Observasi Taman Sari

IKRAL
Banda Aceh, Mahasiswa Magang Yayasan Pulih mengatakan pertemuan materi bertempat di Taman Sari Kota Banda Aceh pada hari Sabtu (9/4).



Pembahasan materi pada hari ini mengenai RPD (Riset, Publikasi dan Dokumentasi) diberikan oleh Taufik Riswan dan Abdul Arif yang diikuti oleh 5 orang siswa magang. Peserta yang ikuti antara lain Ikral, icha, nanda, may dan rina dilaksanakan di ruang terbuka Taman Sari.

Pada sesi ini juga dilakukan observasi mengenai kelayakan Ruang Terbuka untuk anak dilokasi pemberian materi hari ini. Keputusan Wali Kota Banda Aceh Hj. Illiza menetapkan bahwa Taman Sari Kota Banda Aceh akan dijadikan Taman Layak Anak.

Observasi yang dilakukan kelima siswa magang dengan mendokumentasikan foto berbagai fasilitas bermain anak. Berbagai foto yang diambil para siswa magang mencakup berbagai fasilitas aktivitas anak yang dinilai layak atau tidak layaknya digunakan untuk anak menurut para siswa magang seperti foto yang diambil oleh masyarakat memperlihatkan seorang anak yang berdiri disamping salah satu kolam ikan dilokasi tersebut. Masyarakat mengatakan bahwa kolam ikan tersebut membahayakan bagi anak sebab pagar pembatas kolam yang rendah bisa dijangkau anak-anak”, ucapnya. 

Ditulis oleh IKRAL
Siswa Sekolah Magang The Puliher Institute Aceh Angkatan 3

tulisan ini adalah tugas praktek siswa/i Sekolah Magang dengan Materi Penulisan Berita.
Sabtu/ 9 April 2016
Jam 10.00 s/d 12.00
Tempat - Taman Sari Kota Banda Aceh