Tim Yayasan Pulih Aceh berikan penyuluhan tentang Kekerasan di RSIA Kota Banda Aceh

Foto_YayasanPulihAceh
Banda Aceh, Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota Banda Aceh menyelenggarakan penyuluhan kesehatan dengan topik “Mengenal kekerasan, dampak dan solusinya” di ruang tunggu poliklinik RSIA. Kegiatan penyuluhan ini berlangsung sekitar 1 jam 30 menit di mulai dari jam 10.00 wib sampai jam 11.30 wib. Senin, 6 April 2015.

Kegiatan penyuluhan kesehatan yang di selenggarakan oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Ibu dan Anak Aceh adalah kegiatan rutinitas yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada keluarga pasien atau pasien maupun pengujung yang berdatangan dalam mengenali kekerasan, dampak dan solusinya. Panitia pelaksana kegiatan penyuluhan tersebut untuk hari ini mengundang narasumber dari Yayasan Pulih Aceh yang di wakili oleh Silfana Amalia Nasri, S.Psi dan Nida Resti di damping oleh Abdul Arif.

Foto_YayasanPulihAceh
Alhamdulillah responnya bagus, banyak peserta yang tahu apa saja bentuk-bentuk kekerasan, sistem rujukan, bahkan tadi ada juga peserta yang awalnya cuma nunggu dipanggil antrian berobat akhirnya dia ingin berdiskusi dan juga melaporkan kasus kekerasan yang menimpa keluarga nya.” Jelas Silfana Amalia Nasri.

Di samping itu Silfana berharap semoga kegiatan positif ini terus berjalan, dan kalau bisa kita juga mengadakan sosialisasi di tempat yang lain supaya lebih banyak masyarakat mengetahui tentang kekerasan, dampaknya serta solusinya. Kita juga menginformasikan kepada semua pihak yang mengalami dan melihat kekerasan maka segeralah melapor kepada pihak yang berwenang bisa ke kepolisian, P2TP2A terdekat atau lembaga pemberi layanan.”Tutup Relawan Yayasan Pulih Aceh._SDR_



Sekretaris BP3A Aceh : Buka Training Pemulihan Psikososial Angkatan ke 2

Foto_YayasanPulihAceh

Banda Aceh, Pelatihan pemulihan psikososial bagi perempuan dan anak korban kekerasan di selenggarakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Provinsi Aceh bekerjasama dengan Yayasan Pulih Area Aceh, Senin_ 6 April 2015 di Training Center BP3A Aceh.

Berdasarkan data dari hasil PNA (Psychosocial Needs Assesment) tahun 2006 dan 2007 yang dilakukan oleh IOM, World Bank dan Harvard University di hampir seluruh wilayah Aceh, dinyatakan bahwa masyarakat mengalami gangguan psikologis klinis seperti stres umum, mengalami gejala-gejala depresi, gejala kecemasan, dan juga gejala yang sesuai dengan kriteria Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)/ Gangguan Stres Pasca Trauma, yang dikarenakan mengalami kekerasan konflik secara langsung seperti kontak senjata, pembunuhan, dan pengrusakan fasilitas umum atau rumah penduduk, pemerkosaan, menjadi saksi penyiksaan, dan kehilangan anggota keluarga karena diculik dan dibunuh.

Foto_YayasanPulihAceh
Hal tersebut di sampaikan oleh panitia pelaksana dalam laporannya, jadi pelatihan ini di selenggarakan untuk mengurangi angka kekerasan yang terjadi di aceh, pelatihan ini akan di selenggarakan selama 3 hari di mulai hari ini senin sampai dengan rabu atau tanggal 6 - 8 April 2015 dan setiap peserta di berikan uang transportasi serta konsumsi selama training berlangsung ", Lapor Dasrita

Di Aceh yang di kenal sebaga negeri syariat islam tapi angka kekerasan setiap tahun sangat meningkat. Memang yang melapor kepada kami melalui P2TP2A Aceh sangat sedikit kasus, kalau kita di teliti di lapangan banyak kasus – kasus tapi masih tertutupi sebab ada beberapa factor ibarat gunung es semakin dalam semakin besar. Bapak/ ibu adalah pekerja social berharap dengan training ini bisa meningkat kapasitas dalam mencegah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Banyak korban kasus kekerasan yang tempatkan di Dinas Sosial Aceh sebab kita di BP3A Aceh belum mempunyai sarana aman untuk korban kekerasan tapi insya allah kita akan terus berusaha untuk memperjuang sarana tersebut khusus di BP3A Aceh. semoga kita berharap pertama sekali bisa kita tangani secara bersama selanjutnya bisa menurunkan angka kekerasan di Aceh ini. Kita juga akan bersosialisasi baik di tingkat sekolah, kampus atau di dalam masyarakat,"Sebut Bapak Syarbaini yang mewakili BP3A Aceh.

Sekretaris BP3A Aceh juga mengucapkan terimakasih kepada Yayasan Pulih Aceh yang telah membantu proses training ini.

Pembukaan training pemulihan psikososial di tutup dengan do'a oleh Tgk. Novri. _SDR_



Training Pemulihan Psikososial Angkatan ke 2

foto_yayasanpulihaceh2015
Banda Aceh, Yayasan Pulih Area Aceh bekerjasama dengan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Aceh akan menyelenggarakan Training Pemulihan Psikososial Angkatan ke 2.

Training pemulihan psikososial angkatan ke 2 ini akan ikuti oleh Tim Satuan Pekerja Sosial (Sakti Peksos) Kementerian Sosial RI dan Dinas Sosial Aceh, petugas PSAA Darusa'adah Kementerian Sosial RI, P2TP2A Aceh, Pusat Pelayanan Terpadu RS Bhayangkara, Kegiatan training ini akan berlangsung selama 3 hari di mulai dengan dari hari senin tanggal 6 s/d 8 april 2015 di Aula BP3A Provinsi Aceh. 

Fasilitator yang akan memfasilitasi training tersebut dari Tim Fasilitator Yayasan Pulih yaitu Taufik Riswan yang sekarang di percaya sebagai Koordinator Yayasan Pulih Aceh dan Dian Marina yang di Yayasan Pulih Aceh sebagai Penasehat serta Ketua P2TP2A Aceh.

Ada 13 sesi yang akan di sajikan dalam training tersebut, di antaranya :
  1. Penguatan Pemulihan Psikososial Perempuan dalam Komunitas 
  2. Kebijakan dan SPM Bidang layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Perlindungan Anak Korban Kekerasan 
  3. Stres, Trauma, dan Strategi Penanggulangannya : Pengalaman Komunitas 
  4. Ketidaksetaraan Gender dan Dampaknya Pada Perempuan dan Anak 
  5. Mengenal Kekerasan Berbasis Gender, Kekerasan Terhadap Anak (KtA), Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), dan Kekerasan Terhadap Perempuan (KtP). 
  6. Isue dan kebutuhan Psikososial Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan 
  7. Mengenal Diri Sebagai Pendamping 
  8. Prinsip-Prinsip Pendampingan pada Anak 
  9. Konseling Dasar/Penguatan Pemulihan Psiksososial 
  10. Pengembangkan Kelompok Dukungan Pemulihan Psikososial 
  11. Sistem Rujukan Pada Kasus Perempuan dan Anak korban Kekerasan 
  12. Self care (Peduli Diri) dan Supervisi Pekerja Sosial 
  13. RTL dan Penutup 
Harapan dari panitia pelaksana training untuk Memberikan pemahaman bagi peserta mengenai pendekatan psikososial dan penguatan psikososial berbasis komunitas untuk penanganan perempuan korban kekerasan, keterampilan konseling dan psikoedukasi kepada peserta dalam melakukan kegiatan pendampingan perempuan korban kekerasan dan keluarga korban, peserta mampu mengenali isu psikososial pada anak, khususnya anak serta perempuan dalam situasi sulit dan peran orang dewasa sebagai pendamping, dan harapan selanjutnya peserta mampu untuk mengembangan kelompok dukungan dan pemberian pendidikan masyarakat._SDR_