Memukul Anak membuat Perilakunya Makin Buruk

Memukul anak merupakan cara menghukum yang tidak dianjurkan untuk setiap orangtua. Studi menemukan memukul anak bisa mengurangi kecerdasan emosional dan membuat perilakunya semakin buruk.
Para peneliti menemukan hukuman memukul anak bisa mengurangi kecerdasan emosional dan kemampuan fungsi eksekutifnya (kemampuan untuk berpikir dan memodifikasi perilakunya bila diperlukan) dibanding dengan anak yang menerima hukuman non-fisik.

Hukuman fisik yang terus menerus bisa membuat anak semakin tidak disiplin karena kemampuan eksekutifnya semakin menurun. Meskipun dalam jangka pendek anak-anak ini bisa berperilaku disiplin untuk menghindari dipukul, tapi dalam jangka panjang perilaku anak justru akan semakin memburuk.

Peneliti dari universitas di Amerika dan Kanada ini memperingatkan orangtua untuk tidak memberikan hukuman fisik bagi anak-anaknya, karena keuntungan yang didapat hanya dalam jangka waktu pendek saja.

Studi ini memantau 63 anak dari 2 sekolah swasta di Afrika Barat yang berusia 5-6 tahun. Salah satu sekolah menggunakan hukuman fisik bagi siswa yang melakukan pelanggaran, sementara sekolah lain menggunakan hukuman non-fisik seperti peringatan dan keluar kelas.

Hasil studi yang dilaporkan dalam jurnal Social Development menunjukkan anak-anak yang tidak mendapatkan hukuman fisik secara signifikan memiliki nilai tugas-tugas yang lebih tinggi dibanding anak dengan hukuman fisik.

"Lingkungan dengan hukuman yang keras kemungkinan memiliki efek jangka panjang yang merugikan kecerdasan verbal anak dan kemampuan fungsi eksekutifnya," ujar penulis studi Profesor Victoria Talwar dari McGill University di Montreal, Kanada, seperti dikutip dari Telegraph, Jumat (29/7/2011).

Prof Victoria menuturkan studi ini menunjukkan bahwa hukuman fisik tidak mengajarkan anak-anak bagaimana ia berperilaku atau meningkatkan pembelajarannya, tapi justru memberikan dampak negatif.

"Dalam jangka pendek mungkin tidak memiliki efek negatif, tapi jika dilakukan dari waktu ke waktu kondisi ini tidak akan membantu anak dalam memecahkan masalah keterampilan dan justru menghambat perilakunya menjadi tidak tepat," ungkapnya.

Sumber: http://www.detikhealth.com

Trik Menghilangkan Kecemasan

Serangan cemas (anxiety attack) adalah bentuk ekstrem dari rasa gelisah yang dihasilkan akibat dari ketakutan yang tidak terkendali. Walaupun sebagian besar orang mengalami kecemasan setiap hari, tapi bagi orang-orang tertentu kondisi ini tidak bisa dikontrol dengan baik.

Kecemasan yang menjadi sangat tidak terkendali bisa mengganggu kehidupan sehari-hari. Ketika kecemasan mulai menyerang biasanya diikuti dengan telapak tangan berkeringat, jantung berdebar lebih cepat dan kencang, merasa seperti ada kupu-kupu di perut serta tenggorokan yang terasa kering.

The American Academy of Family Physicians menyarankan beberapa tips yang dapat dilakukan agar kecemasan lebih dapat dikontrol seperti dilansir dari Epharmapedia, Jumat (29/7/2011) antara lain:

1. Buatlah rutinitas dengan menyisihkan waktu selama 30 menit setiap hari untuk memikirkan mengenai diri sendiri.
Simpan dan tundalah memikirkan segala hal yang dikhawatirkan dan pikirkanlah pada waktu 30 menit yang telah disisihkan setiap harinya. Pikirkan mengenai segala hal yang dikhawatirkan, namun jangan lupa bersyukur atas apa yang telah diperoleh.

2. Melakukan relaksasi setiap hari

3. Tidur dan olahraga yang cukup

4. Tidak mengonsumsi obat-obat terlarang dan alkohol

5. Batasi konsumsi kafein

6. Berdamai dengan hal-hal yang menyebabkan kecemasan dimasa lalu.
Mulailah dengan memvisualisasikan bahwa Anda dapat berdamai dengan masalah dimasa lalu, hal ini dapat membuat Anda berdamai dengan masalah tersebut.

7. Berkonsultasi dengan dokter mengenai kecemasan yang Anda alami
Dokter dapat memberikan saran agar kecemasan yang Anda rasakan terkontrol dengan baik.

Mempunyai kebiasan hidup yang sehat membuat hidup lebih teratur, sehingga setidaknya dapat mengurangi hal-hal yang perlu dikhawatirkan. Berdamailah dengan keadaan yang ada pada diri kita sehingga kita dapat menjalani hidup dengan lebih bersyukur, hal ini akan dapat mengurangi kecemasan yang kita rasakan.

Seseorang mungkin menyadari bahwa situasi tertentu bisa menyebabkan ia merasa sangat cemas, dan pemikiran inilah yang justru menyebabkan terjadinya serangan kecemasan. Kondisi ini dapat menyebabkan beberapa perilaku yang memicu munculnya kecemasan.

Untuk itu jangan pernah berpikir tentang kecemasan atau ketakutan, tapi bayangkanlah sesuatu yang menyenangkan dan menenangkan. Hilangkan segala pikiran negatif dan ketakutan yang dirasakan.

Sumber: http://www.detikhealth.com