KANDIDAT DOKTOR, RASYIDAH, M.Ag MEMBERIKAN SEMINAR DAN STADIUN GENERAL PADA PEMBUKAAN TOT MEDIASI DAN RESOLUSI KONFLIK DI ACEH SELATAN

Dokumentasi Yaysan Pulih Area Aceh
Aceh Selatan I Kerangka Kebijakan Perlibatan dan Partispasi Perempuan dalam tinjuan Yuridir Formil,  Sosiologis, dan Teologis Merupakan tema Makalah yang disampaikan Oleh Ketua Pusat Study Wanita (PSW) Universita Islam Negeri Ar Raniry Banda Aceh, Pada Sessi pembuka Training of Trainer (TOT) Mediasi dan Resolusi Konflik yang diadakah oleh Yayasan Pulih berkerjasama dengan UN Women pada Senin (12/5) di Auditorium Pusat Pelayanan terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Aceh (P2TP2A) Kabupaten Aceh Selatan.

Sessi Seminar dan Stadiun General di pandu oleh Taufik Riswan selaku Koordinator Yayasan PULIH Area Aceh. Memperkenalkan, Kandidat Doktor Rasyidah, M.Ag, selaku Narasumber dengan tematik “Kerang Konsep dan Rebijakan Partisipasi Perempuan dalam Resolusi Konflik dan Perdamaian. Dalam Paparasannya, Rasydah menjelaskan “Perlibatan perempuan merupakan faktor penting pendukung perdamaian yang perlu ditingkatkan, dan hal ini jelas di pertegas dalam berbagai intrumen International maupun kebijakan tingkat Nasional, sebut saja misalnya CEDAW (Konvensi internasional tentang penghapusan diskriminasi terhadap perempuan, kedua, RESOLUSI DEWAN KEAMANAN PBB 1325 Tentang Perempuan, Perdamaian dan Keamanan, dan ketiga UU RI NO 7 TAHUN 2012 TENTANG PENANGANAN KONFLIK SOSIAL, dan ada banyak lagi kebijakan lainya yang pengantur tentang pentingnya Perlibatan perempuan dalam upaya-upaya pembangunan, Perdamaian dan keadaman” sebut Ketua PSW UIN Ar Raniry Banda Aceh tersebut.


Kak Rasyidah, panggilan akrab di Jaringan Gerakan Perempuan Aceh dan tak kecuali bagi Teman-teman Yayasan PULIH Area Aceh. Selain seorang akdemisi, beliau juga konsen pada kerja-kerja kemanusiaan terutama terkait dengan issue Perlindungan Perempuan dan Anak di Aceh. Dari berbagai kesibukan dan penuhanya Agenda antri, Kak Rasyidah juga saat ini sedang mengikuti study S3 di salah satu Universitas ternama di Kota Semarang.  Saat ini kak Rasyidah bersama rekan-rekannya di Pusat Study Wanita UIN Ar Raniry sedang melakukan Riset tentang Perlibatan Perempuan Masakonflik dan Poskonflik dimasa Damai Aceh. Menurutnya Pembnagunan damai Poskonflik di Aceh, harus mempertimbangan 6 hal besar, diantara adalah : 1) Sejarah Aceh Menunjukkan tentang terjadinya siklus konflik di Aceh, 2) Tinjauan antropologis  dimana sebagian masyarakat  beranggapan bahwa kerasnya orang Aceh adalah adat kebiasaan dan identitas yang penting dipertahankan. 3) Pasca Mou dan Tsunami Aceh mengalami gerak perubahan yang cepat sehingga rentan pada daya tahan sosial budaya . 4) Konflik panjang yang menyisakan trauma, ketertinggalan pendidikan kelompok yang terlibat, kelabilan ekonomi di daerah konflik, politik. 5) Banyaknya korban konflik dengan berbagai situasi yang membutuhkan  berbagai  progra pemberdayaan . 6) Kesenjangan proses perdamaian yang  kurang melibatkan dan memberi manfaat kepada perempuan. (red.tim rpd)